
Narrative text adalah salah satu jenis teks yang menceritakan rangkaian peristiwa dengan sistem kronologis atau saling terhubung. Narrative text umumnya bersifat imajinatif, alias tidak nyata. Contoh narrative text adalah cerita Cinderella.
Tujuan Narrative Text (Purpose/Function of Narrative Text)
Fungsi sosial dari narrative text adalah untuk menghibur audiens atau pembaca. Maka dari itu, jenis teks yang satu ini cocok untuk anak kecil maupun remaja dan dewasa. Tujuan dari narrative text ini sama dengan recount text, lo. Tapi, kalau narrative text kan ceritanya khayalan, sedangkan recount text adalah cerita nyata.
Generic Structure of Narrative Text (Struktur Teks Naratif)
1. Orientation
Dalam bahasa Indonesia, orientation berarti pengenalan. Jadi, pada paragraf awal narrative text biasanya berisi perkenalan tokoh dan latar yang terlibat dalam isi cerita. Dalam hal ini, latar bisa menjadi tempat kejadian serta waktu cerita.
2. Complication
Bagian ini akan mulai masuk pada paragraf yang menceritakan terkait awal mula masalah suatu peristiwa atau kejadian.
Karena bersifat kronologis, maka masalah yang muncul di awal akan berlanjut menjadi rentetan alur cerita panjang yang mengandung konflik, klimaks, serta anti klimaks. Oh ya, untuk memudahkanmu, begini susunan dalam complication:
- Problem, yaitu paragraf atau kalimat yang mulai menjurus pada masalah dari suatu cerita.
- Conflict, lebih kompleks lagi, setelah ada masalah, maka cerita akan berlanjut pada konflik. Di bagian ini, audiens akan dibuat penasaran dengan apa yang terjadi antara satu tokoh dengan tokoh lainnya.
- Climax, yaitu puncak konflik yang menjadi sorotan utama dalam narrative text.
- Anti-climax, dalam bahasa Indonesia, bagian ini biasa disebut juga sebagai penurunan konflik. Jadi, konflik akan berkurang secara pelan.
- Solution, sesuai dengan namanya yaitu solusi, maka paragraf dalam bagian solution akan menjelaskan tentang penyelesaian dari konflik yang sudah diceritakan sebelumnya.
Dalam hal ini, complication terbagi ke dalam tiga konflik, yaitu:
- Natural conflict, konflik alam atau antar semesta.
- Social conflict, konflik antar tokoh atau pelaku.
- Psychological conflict, konflik pada batin atau diri sendiri.
3. Resolution
Resolution adalah akhir dari cerita atau kesimpulan dari cerita. Paragraf ini bisa menjadi penjelasan lanjutan dari solution.
Dalam bagian ini, penulis juga dapat menggambarkan apakah narrative text yang dibuat akan berakhir dengan sad ending atau happy ending.
4. Re-orientation
Umumnya kalimat dalam paragraf ini akan menceritakan kondisi terakhir sang tokoh dalam cerita, atau bisa juga berisi tentang pelajaran dan pesan moral yang dapat diambil oleh pembaca untuk diimplementasikan dalam kehidupan nyata.
Unsur/Kaidah Kebahasaan Narrative Text
1. Simple Past Tense
Hayo, masih ingat apa itu simple past tense? Itu, loh, tenses yang digunakan untuk menceritakan masa lampau.
Nah, karena erat kaitannya dengan kisah atau cerita di masa lampau, maka tenses yang paling umum dipakai dalam narrative text adalah past tense dengan perubahan bentuk kata kerja menjadi Verb 2.
2. Action Verb
Kalau kamu sudah mengetahui semua jenis kata kerja (verb) dalam bahasa Inggris, pasti sudah familiar dengan action verb, kan?
Action verb adalah jenis kata kerja untuk menyatakan suatu aksi atau kegiatan yang tampak dan bisa dilihat oleh orang lain. Action verbs umum digunakan dalam teks naratif untuk menceritakan kronologis kejadian dan aktivitas apa saja yang dilakukan oleh tokoh di dalam cerita.
Selanjutnya, dilansir dari Teach Starter, action verb adalah kata kerja untuk mengungkapkan sesuatu yang dapat dilakukan atau dilakukan oleh seseorang, hewan, objek, atau kekuatan alam, seperti dalam, “The water gurgled all the way down the sink.” (Air menggelegak sampai ke bak cuci). Contoh lain action verb yang menggunakan simple past tense adalah sent, killed, etc.
3. Saying and Thinking Verb
Selain menggunakan action verb, kata kerja lainnya yang sering muncul dalam teks naratif adalah saying and thinking verb. Saying verb adalah kata kerja untuk mengindikasikan tindakan speaking, contohnya tell, say, etc.
Sementara itu, thinking verb adalah kata kerja yang berfungsi untuk menginformasikan pada pembaca tentang apa yang dipikirkan oleh tokoh cerita mengenai suatu peristiwa dalam cerita. Contoh verb-nya adalah thought.
4. Conjunction of Time
Karena teks naratif adalah cerita yang berbentuk kronologis, maka kamu bisa menggunakan conjunction of time untuk menghubungkan alur dari setiap latar waktu yang berbeda, sederhananya untuk mengurutkan kejadian-kejadian.
Conjunction of time adalah kata hubung dalam bahasa Inggris untuk menunjukkan keterangan waktu. Contohnya adalah before, after, as soon as, until, till, dan masih banyak lagi.
5. Adjective
Seperti yang kita tahu, adjective adalah kata sifat. Biasanya, dalam teks naratif, kata sifat ini berperan untuk menggambarkan atau menjelaskan karakteristik spesifik setiap tokoh yang disebutkan dalam cerita. Contoh, Aladdin is a poor man, atau Cinderella is a beautiful girl.
6. Noun
Selanjutnya, dalam teks naratif kita akan sering menemukan noun sebagai kata ganti orang, hewan, atau benda tertentu. Misal, ada teks naratif yang menceritakan tentang Ratu Elizabeth atau tentang Raja William.
Nah, dalam penulisan ceritanya, jika tokoh utama selalu ditulis dengan penyebutan nama asli, pasti akan membosankan, bukan? Jadi, di sinilah noun akan muncul. Misal, Ratu Elizabeth diganti dengan kata “The Queen”, kemudian Raja William diganti dengan “The King”.
