Meningkatkan Kemampuan HOTS Siswa dengan Menggunakan Problem Base Learning Pada mata pelajaran Geografi di SMA Negeri 3 Palangka Raya

14 Maret 2022 oleh Muhammad Adi Priyatna, S.Pd

                Kondisi covid 19 yang berlangsung selama kurang lebih 2 tahun, membawa dampak yang signifikan pada berbagai bidang, termasuk bidang Pendidikan. Dampak tersebut salah satunya  terlihat dari perubahan karakter belajar siswa. Dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar di kelas, siswa sangat sangat tergantung pada gadget atau handphone untuk mendapatkan informasi atau menjawab soal ketiaka pembelajaran luring mulai diberlakukan. Hal ini juga berpengaruh terhadap kemampuan siswa terutama dalam menjawab soal HOTS ( High Order Thingking Skill ). Soal HOTS dapat diartikan sebagai soal yang mampu merangsang kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite). Tetapi juga mampu berpikir kritis dan kreatif.,selain karena pandemic kondisi yang membuat siswa kesulitan dalam menjawan soal HOTS  adalah  pengetahuan siswa masih terbatas pada pengetahuan tekstual yang terdapat dalam buku teks,  dan penyebab lainnya adalah adalah Guru masih menerapkan pembelajaran berbasis LOTS dan MOTS.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menjawab soal HOTS yaitu dengan menerapkan berbagai metode pembelajaran seperti PBL (Problem Base Learning), dimana kegiatan pembelajaran tidak hanya selalu mengandalkan materi yang terdapat pada buku teks tetapi menyajikan materi berupa masalah konstekstual  yang dekat dengan kehidupan siswa dan siswa dituntut untuk menganalisis dan mencari solusi dari masalah yang disajikan. Seperti upaya yang dilakukan penulis yaitu dengan menyajikan masalah konstekstual yang berhubungan dengan pembelajaran Geografi , dalam hal ini penulis mengangkat potensi masalah Pengelolaan dan Potensi Sumber Daya Alam yang ada di Kalimantan Tengah.

                Tantangan  untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menjawab soal HOTS dengan menerapkan pembelajaran inovatif dengan Metode PBL yaitu perlunya menstimulasi siswa untuk berpendapat dan menyajikan lebih banyak pembelajaran berbasis masalah karena sampai saat ini kemampuan siswa masih terbatas pada apa yang ada di buku pelajaran.Tantangan lainnya adalah perlunya arahan dari guru kepada siswa dalam kegiatan pencarian informasi yang bersumber dari internet, mengingat pada saat ini informasi dari internet sangat mudah di akses, terkadang siswa memperoleh data tidak sesuai dengan konteks masalah dan materi yang diajarkan. Kemudian satu lagi adalah siswa yang sangat terpaku pada gadget atau handphone sehingga fokus saat kegiatan pembelajaran sangat mudah teralihkan.

Strategi yang dilakukan antara lain dengan cara melaksanakan pembelajaran yang menuntut pada keaktifan siswa dalam menganalisis sebuah masalah kontekstual yang ada disekitar siswa , kemudian siswa dituntuk untuk menyajikanya dalam bentuk presentasi yang didalamnya terdapat dalam bentuk tabel, grafik dan poster. Penggunaan Teknologi dalam pembelajaran juga digunakan yaitu berupa penampilan video, dan penilaian sumatif berbasis onlone menggunakan aplikasi quizizz.

 Sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini adalah kemampuan guru dalam mengenali karakteristik siswa, penguasaan guru dalam mengelola kelas dan pembelajaran, memilih dan membuat media pembelajaran yang tepat, kemudian membuat alat ukur evaluasi yang bisa mengukur sejauh mana peningkatan siswa dalam menjawab soal HOTS dengan menggunakan metode pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

                Dampak dari aksi dan langkah langkah yang dilakukan dirasa hasilnya efektif dan dapat dilihat dari :

1) Peningkatan rata rata hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dari diterapkannya model Problem Base Learning yang sebelumnya ada di angka 70 menjadi 76.

2) Penggunakan media pembelajaran yang bervariatif meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dilihat dari keatifan siswa yang meningkat dari kegiatan sebelumnya dengan media pembelajaran yang monoton.

3) Penerapan problem base learning meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis suatu masalah yang terlihat dari kemampuan siswa dalam menyajikan data dalam bentuk grafik, dan peta. Selain itu dengan problem base learning dengan metode diskusi meningkatkan keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat dan berbagi informasi dengan teman kelompoknya.

Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan akan penguasaan guru terhadap media pembelajaran, metode, model dan langkah-langkah pada rencana pelaksaanaan pembelajaran yang sudah dibuat. Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah guru dilakukan adalah seyogyanya guru lebih kretaif dan inovatif dalam memilih metode, model dan media pembelajaran untuk membuat proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan  yang diharapkan.