Mitigasi Bencana Banjir di Palangka Raya

21 November 2021 oleh Muhammad Adi Priyatna, S.Pd

Sepanjang tahun 2021 sebagian besar wilayah  Indonesia mengalami fenomena La Nina, yang mengakibatkan pada peningkatan curah hujan. Fenomena ini akan berdampak pada potensi terjadinya bencana alam seperti banjir. Kota Palangkaraya adalah Ibukota Kalimantan Tengah yang dilalui oleh Sungai Kahayan. Karena fenomena La Nina ini  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah mengimbau masyarakat mewaspadai potensi naiknya debit air di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) yang menjadi penyebab terjadinya bencana banjir kiriman.

Naiknya muka air Sungai Kahayan akan berdampak pada terendamnya pemukiman di sekitar bantaran sungai Kahayan. Pada akhir November 2021 terdapat 17 kelurahan yang terdampak banjir di Kota Palangka Raya. Dampak dari bencana banjir tentunya akan menganggu aktivitas masyarakat dan akan menimbulkan penyakit. Untuk mencegah dampak buruk dari bencana banjir diperlukan upaya mitigasi bencana. Adapun mitigasi bencana, merupakan tindakan untuk mengurangi dampak serta risiko bahaya lewat tindakan proaktif yang diambil sebelum bencana terjadi. Kemudian, mengurangi kerusakan dan kerugian ekonomi, termasuk infrastruktur yang mungkin ditimbulkan. Selain itu, meningkatkan pengetahuan masyarakat menghadapi dan mengurangi risiko bencana, supaya masyarakat bisa hidup dengan aman dan nyaman.

Adapun mitigasi bencana banjir yang dapat dilakukan menurut dibagi menjadi 3 tahapan yaitu :

KETIKA TERJADI BANJIR

  • Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir.
  • Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena bencana.
  • Segera amankan barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi.
  • Jika air terus meninggi, hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana seperti Kantor Kepala Desa, Lurah ataupun Camat.
  • Mengungsi ke daerah aman atau posko banjir sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan untuk dilewati.

KEGIATAN SETELAH TERJADI BANJIR

  • Secepatnya membersihkan rumah. Gunakan antiseptik untuk membunuh kuman penyakit.
  • Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare.
  • Waspada terhadap kemungkinan binatang berbisa, seperti ular dan lipan, atau binatang penyebab penyakit, seperti kecoa, lalat, dan nyamuk.
  • Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan.

Mitigasi dan Upaya Pengurangan Resiko Bencana

  • Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.
  • Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta di daerah banjir.
  • Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari pemukiman laut.
  • Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan serta mengurangi aktifitas di bagian sungai rawan banjir.

Pengetahuan mitigasi bencana bagi masyarakat sangat penting untuk mengenali potensi bencana alam apa saja yang terdapat di wilayahnya, juga Kesadaran masyarakat akan mitigasi bencana akan sangat bermanfaat untuk Mengurangi resiko bencana bagi penduduk dalam bentuk korban jiwa, kerugian ekonomi dan kerusakan sumber daya alam.Menjadi landasan perencanaan pembangunan. Dan Meningkatkan kepedulian masyarakat untuk menghadapi serta mengurangi dampak dan resiko bencana sehingga masyarakat dapat hidup aman.